Wednesday 28 September 2011

Burung Kecil

Seekor burung kecil merintih kesakitan
Darah menyelimuti sayapnya yang mungil
Tertatih ia berusaha terbang
Namun tak kunjung terbang

Sepasang tangan hangat memungutnya dari tanah
Menatap penuh kasihan terhadapnya
Merawat sayapnya yang patah di dalam sangkar yang sengaja dibuat untuk sang burung
Penuh kasih sayang dan kelembutan

Suatu hari,
Sayap sang burung telah bisa dikepakkan
Dia sembuh
Tangan yang hangat itu pun membukakan pintu sangkarnya
Sang burung tergoda untuk keluar
Ingin segera mencoba sayapnya yang telah sembuh
Ia terbang dengan riangnya
Menyentuh awan
Memberi salam pada angin
Mengitari laut yang luas

Puas ia pun kembali ke sangkar
Namun sayang pintu sangkar itu telah tertutup rapat
dan tak pernah lagi dibuka.

Bandung,
Sunday, July 10, 2011 at 12:27am

Tuesday 10 May 2011

Daging Busuk

Sebongkah daging busuk tergeletak
Di ujung jalan kenistaan
Bermandikan lumpur cercaan
Mengeluarkan aroma penghinaan

Tak ada yang peduli
Mereka hanya memandang dengan jijik lalu pergi
Bahkan ada yang meludahi
Cuih!
Menjijikkan!

Ia memberontak menolak penghinaan
Berteriak selantang mungkin
Tidak!
Jangan!

Namun tak ada yang peduli
Tak ada yang mendengarkan
Tak ada yang kasihan

Karna kau busuk lagi menjijikkan!
Ya…

Jatinangor, 10 Mei 2011
02.15 WIB

Sunday 8 May 2011

Senja di Beranda

Seorang wanita tua duduk di beranda dengan secangkir teh
Menatap kosong pada langit yang menguning
Melambai pada matahari yang hendak pergi
Sesekali bibir kecil berkerut menengguk teh perlahan
Tangan gemetar membuat teh berserakan
Mata penat yang sayu itu berbalik menatap pagar kayu lapuk
Terkunci rapat berkarat berlumut

Kemana dia?
Kenapa tidak kembali?
Anakku!
Dimana?
Kemana?
Anakku sayang!
Pulanglah nak…

Dia berharap sang anak kembali
Membuka pagar kayu yang lapuk
Berlari kearahnya
Mencium kedua tangan dan kakinya
Merindukan pelukan erat hangat
Dia terus menunggu hingga senja
Besok dan besoknya
Dia menunggu karna dia rindu

Jatinangor, 8 Mei 2011
01.36 WIB

Thursday 5 May 2011

Kado Sederhana Untuk Sahabat


Bagiku sahabat adalah selalu memberi semangat disaat-saat yang berat
Bagiku sahabat adalah selalu memberi ketenangan disaat-saat yang kacau
Bagiku sahabat adalah selalu memberi senyuman dan tawa disaat-saat bahagia
Bagiku sahabat adalah selalu ada disaat kau membutuhkannya
Bagiku sahabat adalah selalu punya waktu untuk mendengarkan keluh kesahmu
Bagiku sahabat adalah selalu bisa membuat kau tertawa disaat kau menangis
Bagiku sahabat adalah selalu bisa membuat kau nyaman berada disampingnya
Bagiku sahabat adalah selalu tidak bisa menjadi orang lain didepanmu
Bagiku sahabat adalah selalu tidak bisa menyembunyikan apapun darimu
Bagiku sahabat adalah selalu ada di dalam hatiku dan akan terus ada
Dan
Bagiku kau adalah sahabatku

Selamat ulangtahun Sahabatku!

Dedicated for: Mela Permata Erza
Jatinangor, 5 Mei 2011
02.43 WIB

Otakku Di Suatu Malam

Sesaat termenung
Pada malam menjelang pagi
Mata tak kunjung juga redup
Otak masih juga berpikir
Tak henti-hentinya memberikan argumen
Beginilah…
Begitulah…
Tak kunjung menarik sebuah kesimpulan
Kesal dengan otak sendiri
Ayolah …
Tarik sebuah kesimpulan
Tidakkah jenuh hanya berargumen tanpa menarik kesimpulan?
Aneh…
Aku tidak bisa mengendalikan kerja otak
Liar, otakku liar malam ini
Tidak memperdulikan tubuhku yang penat
Hei, sudahlah…
Tolong hentikan!
Aku ingin tidur!

Jatinangor, 5 mei 2011
02.13 WIB

Tuesday 19 April 2011

Tentang Aku, Kamu, Dia, KITA


Kenangan itu tiba-tiba muncul
Hari dimana kita pertama kali bertemu dan untuk kemudian hidup bersama
Tentu saja perbedaan itu ada diantara kita
Aku, kamu, dia, berbeda
Perbedaan yang pada akhirnya menyatukan kita dalam sebuah keluarga
Ya, aku menyebutnya keluarga, karna memang kalian keluargaku
Tawa, canda, sedih, marah, pernah kita lalui bersama

Kebersamaan kita memang singkat teman
Tapi bagiku kebersamaan itu tidak dapat diulang kembali
Kebersamaan itu terasa begitu hangat hingga sekarang
Meski kita tidak bersama lagi
Namun, aroma khas kebersamaan kita masih tercium di hidungku
Masi teringat hari dimana kita bersenda gurau bersama, menghilangkan penat bersama, bekerja bersama, semua kita lakukan bersama
Masi tergambar jelas setiap detik yang kita lewati
Masi teringat jelas setiap senyumanmu, setiap amarahmu, dan setiap tangisanmu
Aku masi ingat itu teman

Andai mesin waktu itu benar-benar ada
Aku ingin kembali ke masa itu
Masa dimana kita bersama
Masa dimana kita utuh sebagai sebuah keluarga
Tapi aku tahu, waktu tidak akan terulang kembali
Itu mustahil
Kita harus terus melangkah kedepan

Namun, satu hal yang pasti
Kenangan itu…
Ada…
Nyata…
dan hangat…

dedicated for: KKNM Kec. Malangbong Desa Cibunar
created by: Lola
Jatinangor, 19 April 2011, 18.00 WIB

Monday 11 April 2011

Terjebak

Aku pernah membuat sebuah labirin
Hanya sekedar permainan menghibur
Kurancang dengan sangat baik
Telah memperhitungkan segalanya

Awalnya berjalan dengan sempurna
Senang, ya,
Permainanku berhasil

Namun,
Aku terlalu terlena di dalam labirin
Aku terlalu menikmati permainan
Tidak ingat bahwa aku harus keluar

Kemudian suatu saat aku tersadar
Aku harus keluar
Aku berpikir keras dimana letak pintu keluar yang aku rancang
Sial, aku tidak ingat
Aku berlari kesana kemari berharap ingat
Sial, ingatanku serasa dihapus
Aku bingung

Aku terjebak di dalam labirin yang aku rancang sendiri
Aku tidak bisa keluar
Karena ternyata aku lupa membuat pintu keluarnya

Monday 21 February 2011

lagu ciptaan anak2 KKN Cibunar 2011

kita satu tim KKN sengaja nyiptain lagu ini sewaktu KKN. dipersembahkan utk siapapun yang terlibat dalam proses KKN kita. dan lagu ini juga dipersembahkan spesial untuk kita (tim KKN Cibunar 2011), agar ingat bahwa kita pernah menjalani hidup bersama selama satu bulan penuh.

Yang Kan Terkenang (Cibunar Songs)

Intro:
C G C D

C G
Saat kita bersama menjalani
C D
Sebuah kisah indah tentang kita
C G
Saat kita berjalan mengarungi
C D
Semua perbedaan antara kita

Bridge:
Am D G C
Melewati detik demi detik
Am D G
Dengan canda dan tawa

Reff:
C D G Em
Tak mudah untuk dilupakan
Am D G
Semua kisah yang kita lalui
C D G Em
Terangkai indah dalam sebuah ingatan
Am D G
Yang kan terkenang hingga akhir nanti

(Puisi) Em C G D

Back to bridge

Reff:
C D G Em
Tak mudah untuk dilupakan
Am D G
Semua kisah yang kita lalui
C D G Em
Terangkai indah dalam sebuah ingatan
C D G
Yang kan terkenang hingga akhir nanti (3x)

Friday 18 February 2011

JIKA AKU MENJADI WARGA CIBUNAR

Pertama kali menginjakkan kaki di desa Cibunar, saya merasakan aroma khas pedesaan, seperti udaranya yang segar dan pemandangannya yang hijau. Ketenangan khas kampung yang sangat inspiratif membuat saya senang bisa tinggal di desa Cibunar selama satu bulan. Warga-warganya yang sangat baik membuat saya ingin lebih lama lagi tinggal di desa Cibunar.

Desa Cibunar memiliki banyak potensi yang belum tergali secara maksimal. Potensi yang paling menonjol adalah di bidang pertanian. Sebagian besar wilayah desa CIbunar merupakan wilayah pertanian dan perkebunan. Dan memang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. Jadi tidak heran jika setiap pagi hingga siang hari rumah-rumah penduduk banyak yang kosong, ditinggalkan penghuninya yang pergi bertani ke sawah. Namun sayang, pertanian di desa Cibunar belum sepenuhnya termanfaatkan dengan baik. Ada di salah satu RW yang mereka memang bertani, namun hasil pertanian itu tidak dijual ke pasar, melainkan hanya diambil dan dipakai sendiri untuk memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. Jika saya menjadi warga Cibunar, maka saya akan memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa akan lebih menguntungkan dan bermanfaat jika hasil pertanian tersebut dijual ke pasar. Selain memberikan pengertian, saya juga akan terlibat langsung dalam menjual hasil pertanian ke pasar.

Selain pertanian, potensi yang juga harus lebih digali lagi di desa Cibunar adalah di bidang pendidikan. Cibunar memiliki empat buah Sekolah Dasar (SD) dan satu buah Sekolah Menengah Pertama (SMP). Oleh karena hanya ada satu SMP dan tidak ada Sekolah Menengah Atas (SMA), maka rata-rata penduduknya hanya sampai tingkat SMP. Hal ini dikarenakan lokasi SMA yang jauh dari desa dan juga masalah biaya. Selain itu, memang rata-rata warga Cibunar setamat SMP mereka langsung pergi merantau, jadi tidak memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan hingga ke SMA. Selama saya berada dan mengajar di salah satu sekolah dan madrasah di Cibunar, saya merasa sedih jika mereka putus sekolah dan tidak melanjutkan sekolah ke tingkat SMA. Mereka memiliki potensi yang besar untuk melanjutkan pendidikan, mereka semua sangat pintar dan keinginan mereka untuk belajar sangat besar. Jika saya menjadi warga Cibunar, maka saya akan memberikan jiwa raga saya untuk mendidik anak-anak Cibunar yang memiliki keinginan yang kuat untuk melanjutkan sekolah. Saya akan menjadi guru bagi mereka, saya akan mencarikan beasiswa bagi mereka yang tidak memiliki biaya, saya akan memotivasi mereka agar memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

Selama berada di Cibunar, saya meresa kesusahan dalam menemukan tempat sampah di jalan-jalan. Tempat sampah hanya ada di dalam rumah penduduk. Jadi jika saya menjadi warga Cibunar, saya akan membuat tempat-tempat sampah di jalan-jalan sehingga tidak akan ada lagi sampah yang berserakan di jalan-jalan desa Cibunar.

Banyak hal yang masih belum digali dari desa Cibunar. Potensi yang dimiliki belum semuanya terjamah. Saya sangat ingin menggali potensi-potensi yang ada di desa Cibunar, namun mungkin saya belum memiliki ilmu yang cukup tentang bagaimana caranya. Alangkah lebih baiknya jika pemerintah berusaha menggali lagi potensi yang ada di desa Cibunar dan desa-desa lainnya yang belum terjamah. Dan saya sendiri juga menjadi termotivasi untuk mengembangkan desa-desa yang ada di Indonesia, khususnya desa-desa yang ada di kampung halaman saya, yaitu Sumatera Barat.